Cacar Air VS luka bakar baby 8m

Wabah Cacar Air


Hari pertama saar ke puskesmas

Assallamualaikum...
Udah lama banget gak nulis di blog ini hehehe... Apa kabar semuanya???
Belakangan saya suka sok sibuk gitu jadi selalu aja ada alasan untuk menolak menulis blog ini *jelek banget adat lo li*

Sebenernya banyak banget yang mau di tulis sebagai pengingat diri dan juga berbagi pengalaman tapi bingung harus di mulai dari mana?
Tapi sepertinya saat ini saya mau memulai dari cerita si bontot yang berjuang melawan infeksi cacarnya...saat itu si bontot masih umur 8 bulan loch hiks... Butuh waktu lama bagi saya untuk memberanikan di menceritakan ulang kejadian ini. Karena saya bener-bener amat,sangat terpukul saat itu😭. Sekarang si baby bala bala ini sudah berumur 21 bulan.

Cerita berawal dari si sulung yang terkena sakit cacar dan berlanjut secara bergantian pada ke tiga adiknya....sebagai ibu dari anak banyak hehehheheh (4 anak) saya tidak memiliki asuransi kesehatan kecuali BPJS. Ketika feeling seorang ibu menyatakan ini cacar sesegera mungkin saya membawa anak-anak ke puskesmas secara bergantian. Rupa nya di puskesmas itu anak di atas 5th di tangani oleh seorang dokter dan anak di bawah 5th di tangani oleh bidan. Jadi ketiga anak saya di tangani oleh dokter dan si bontot yang saat itu berusia 8 bulan di tangani oleh bidan. Alhamdulillah ke 3 kakak ini sehat dengan hanya meminum obat serta olesan salep,kasus ini berbeda dengan si baby shasha bala bala yang mendapat obat,salep serta bedak dari bu bidan puskesmas. Saat kontrol pertama kali itu bu bidan mengatakan "ini obatnya di minumkan ya bu,dan bedak ini di air in trus di tempel ke cacarnya. Setelah kering baru oleskan salepnya". Sebagai ibu dari bayi 8 bulan pasti donk kita melakukan saran bidan tersebut karena kita ingin bayi kita cepat sehat, ya kan?. Terlebih lagi semua anak-anak saya ini kali pertama mereka terserang cacar secara bersamaan jadi bener-bener minim ilmu saya tentang percacaran.

Pengertian Cacar Air

Penyakit cacar air atau dalam istilah medis disebut varicella adalah infeksi yang disebabkan virus Varicella zoster. Gejala terinfeksi virus ini di
munculnya ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal dan pelan-pelan memenuhi seluruh tubuh. Setelah adanya program vaksinasi cacar air sekitar pertengahan tahun 1990-an. Saat ini cacar air hanya tergolong penyakit ringan namun cacar air tetap dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius pada penderita yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita HIV/AIDS.Penyakit ini mudah dan cepat sekali menular, yaitu melalui percikan ludah atau dahak melalui udara, serta kontak langsung dengan ludah, dahak, atau cairan yang berasal dari ruam. Dewasa pun mudah tertular penyakit ini namun biasanya cacar air menyerang anak di bawah usia 13 tahun.


Diagnosis Dan Pengobatan Cacar Air

Diagnosis cacar air dapat ditetapkan dokter melalui pemeriksaan fisik, terutama dengan melihat kondisi ruam pada tubuh penderita. Selain fisik, dokter juga biasa melakukan tes darah untuk memastikan terjadinya infeksi virus, dan kultur sampel cairan ruam atau luka pada tubuh untuk mengetahui penyebabnya.

Pengobatan Cacar Air

Bagi yang memiliki kekebalan tubuh baik,maka tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun dapat di ringan kan melalui :


  • Banyak minum dan mengonsumsi makanan yang lembut,tidak asin atau asam, terutama jika ruam cacar tedapat pada mulut.
  • Jangan menggaruk ruam atau luka cacar air, karena meningkatkan risiko infeksi. Guna mencegahnya, potong kuku hingga pendek atau kenakan sarung tangan, terutama saat malam hari.
  • Kenakan pakaian berbahan lembut dan ringan.
  • Mandi dengan air hangat, 3-4 kali sehari, selama beberapa hari setelah timbulnya ruam. Setelah itu, keringkan dengan cara tepuk-tepuk dengan handuk hingga kering.
  • Kompres ruam atau luka dengan air infus untuk meringankan gejala gatal.
  • Beristirahat cukup dan hindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran cacar air.
Di samping upaya mandiri di rumah, dokter juga dapat memberi salep atau obat minum, seperti antihistamin, untuk mengurangi rasa gatal. Sedangkan untuk meredakan demam dan nyeri, dokter dapat meresepkan paracetamol. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter jika hendak membeli obat pereda nyeri yang djual bebas di pasaran. Pemberian aspirin pada penderita cacar air tidak dianjurkan karena dapat memicu penyakit sindrom reye. Begitu pula dengan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, yang dapat memicu infeksi sekunder atau kerusakan jaringan. Sebetulnya dokter tidak perlu memberikan antibiotik bila pasien cacar air tidak terinfeksi.
Sedangkan untuk penderita cacar air yang berisiko mengalami komplikasi, maka dokter dapat memberi obat antivirus, seperti acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir. Obat jenis ini tidak menyembuhkan cacar air, tapi dapat menghambat aktivitas virus, sehingga gejala yang muncul lebih ringan. Dengan demikian, sistem imunitas tubuh dapat memulihkan tubuh lebih cepat.

Pasca kesembuhan dari cacar air, penderita berisiko mengalami infeksi lanjutan dari Varicella zoster yang menetap di dalam tubuh, yaitu cacar ular atau herpes zoster. Setelah sembuh dari cacar air, virus Varicella zosterakan menetap di dalam sel saraf dan dapat aktif kembali beberapa tahun kemudian dalam bentuk penyakit herpes zoster. Kemunculan cacar ular ini dialami oleh orang dewasa yang sudah terkena cacar air, terutama orang dengan sistem ke kebalan tubuh yang rendah. *Saya kutip dari blog alodoc*

Infeksi pada shasha
Hari ke 2 setelah dari puskesmas 

Dalam keterangan di atas jelas bahwa cacar air sangat mudah di sembuhkan namun dalam kasus cacar air pada baby shasha ku ini ada sedikit kesalahan pada bidan (bisa di sebut malpraktek,namun saya tidak mau memperpanjang dengan alasan saya lebih fokus pada prnyrmbuhan shasha.
Efek infeksi tersebut baby shasha harus dirawat di ruangan isolasi rumaha sakit. Nyaris setiap yang melihat kondisi shasha saat itu pasti akan histeris dan mengira bahwa itu luka bakar.  Hancur banget rasanya hati ini. Usia 8m itu usia yang lagi lucu-lucunya, lagi seneng makan,lagi banyak-banyaknya ngAsi seketika semua berhenti karena infeksi cacar yang di sebabkan oleh bedak yang di cairkan tadi.

Saat di UGD
Tidak berani angkat kepala akibat infeksi di tengkuk

Drama Rumah Sakit Penuh

Setelah keadaan semangkin memburuk, akhirnya di sore hari ke-2 kami melarikan shasha ke UGD Rs. Hermina. Sampai di UGD saya pun di "damprat" oleh dokter jaganya yang marah melihat kondisi kulit baby bala bala ini... Malah dia menyuruh saya untuk balik kepuskesmas dengan menunjukan kondisi shasha saat itu bahkan dia menyuruh saya bertanya pada bidan tersebut di plejaran mana saat dia berkuliah dulu yang mengatakan bahwa bedak yang di cairkan adalah obat cacar air?. Itu reaksi geram si dokter ugd pada sang bidan,sementara saya hanya berfikir bagaimana bayi saya bisa sembuh kembali karena di hati ini terasa sesak melihat kondisi kulit shasha seakan penyakit "kutukan" yang pernah saya lihat di Tv😭. Tidak hanya sampai di sini, saat itu cacar air sedang mewabah jadi kami berdiam di UGD sehari semalam karena kamar isolasi nya penuh. Jam 9 malam ke esok kan harinya shasha baru dapat kamar rujukan ke Rs. Anna medika. Saat itu kebetulan dokter anaknya masih ada,jadi dia langsung visit. Lagi-lagi hati ini berkeping-keping saat mendengar ucapan pesimis dokter itu kala pertama kali melihat kondisi kulit shasha "duh langsung rujuk dokter kulit aja ya" itu kalimat pertama yang keluar dari mulut sang dokter cantik. Rasanya saya benar-benar ingin menjerit,seribu penyesalan di hati serta carut marut sumpah serapah saya utarakan pada diri saya. Saya benar-benar ibu tak berguna,bukannya melindugi anak malah menyakiti😭 . Alhamdulillah suami saya menguatkan dan tidak pernah sekalipun dia menyalahkan saya.

Salep mujarab

Malam itu juga sang dokter memberikan kami resep yang harus kami tebus karena tidak tercover BPJS. Saya lupa apa nama salepnya tapi harga nya cukup fantastis bagi saya, sekita 400ribuan/salep dan kami harus beli 2salep... Saat suami turun ke apotik membeli salep, baby shasha seluruh tubuhnya di bersihkan dengan cairan infus oleh perawatnya. Lagi-lagi saya menangis karena tak sanggup melihat dan mendengar tangisan nya yang kesakitan perih saat harus di bersihkan... Nyaris sekujur tubuhnya penuh nanah berbau amis, bahkan papa saya bilang "kalau bukan cucu sendiri,papa pasti udah gak sanggup makan minum disini". Namun apa daya sang kakek tak dapat menghindar karena shasha termasuk cucu yang gak bisa jauh dari beliau. Setelah suami saya datang membawa salepnya sesegera mungkin perawat membalur tubuh shasha dengan salep tersebut. Saat itu kurang lebih jam setengah 1an malam,dan untuk pertama kalinya shasha pun bs tertidur karena memang di berikan sedikit kandungan obat tidur oleh dokter. Awalnya saya yang minta karena dari awal sakit benar-benar dia kurang tidur. Ke esokan subuhnya ketika saya bangun yang pertama kali saya lihat adalah cacar yang mengering di kulita anak saya.... Lagi-lagi si mamak ber air mata cetek ini menangis terharu,antara percaya dan tidak melihat luka yang mengeribg dalam hitungan jam, tapi langsung tersadar "ya wajar aja bentaran kering,wong harga salepnya nyaris setengah juta"😓. Tapi alhamdulillah lebih baik keluar uang segitu dari pada menyaksikan penderitaan sang anak berhari-hari.

Drama Terakhir di Rs. Anna

Saat tidur di gendongan tidak mau menempel dalam pelukan

Alhamdilillah setelah 3 hari menggunakan salep itu dengan pemakaian 3x1 akhirnya shasha boleh pulang yyyeeeaaayyy!!! Alhamdulillah... Saat dokter visit di pagi hari dan mengatakan siang ini boleh pulang,luar biasa senengnya gak karuan hati ini. Akhirnya jam 11an siang suami berniat mengurus admin kepulangan. Tapi kok sebelum suami urus-urus admin, badan shasha panas lagi di suhu 38,7°c. Setelah lapor ke perawat akhirnya shasha di larang dokter untuk pulang hiks... Setelah ashar saya liat kok dia gak brani angkat tangan nya yang di infus, subhanallah ternyata tangannya bengkak angkibat jarum infus yang menukik ke atas😭. Saat itu juga saya panggil perawat dan langsung di cabut infusan dan dengan izin dokter sore itu sampai keesokan harinya shasha  di izinkan tanpa infusan,tapi sore itu masih belum boleh pulang karena di observasi dulu benarkah panasnya karena jarum infus yang meleset?. Dan alhamdulillah ternyata benar, sejak jarum infus di copot perlahan-lahan bengkaknya berkurang dan panasnya pun reda alhamdulillah ke esokan harinya kami di izinkan pulang.
Jadi ya moms,inget-inget obat cacar itu anti virus bukan antibiotik. Dan cukup hanya salep bkn bedak atau pun sagu yg di cairkan lalu di olesi ke luka,mungkin utk sebagian orang akan berhasil dengan sagu. Tapi kita gak pernah tau ke sensitifan kulit semua orang sama atau tidak.


Jari yang membengkak



Komentar

  1. Pengen nangis liat penderitaan baby shasha karena cacar air yang seharusnya tidak sampai separah itu. Mustinya bidan yang salah kasih obat itu perlu dituntut tuh Bund, tapi syukurlah klu kondisi Shasha sekarang ini sudah baikan. Pengalaman ini sekaligus jadi pelajaran juga buat saya klu menghadapi kondisi yang sama

    BalasHapus
  2. Saya paling ga tega melihat anak sakit.
    Apalagi melihat adik Shasha yang kulitnya harus mengalami seperti ini.
    Gapapa ya dik.. entar makin gede enggak sakit-sakit lagi :)
    Sehat selalu ya nak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...makasih bunda atas doanya,semoga bunda dan keluarga pun selalu di beri kesehatan

      Hapus
  3. Ya Allah..bayanginnya bsby Shasha..kasihan bangets. Syukur segera tertangani ya Mbak. Dan semoga sehat selalu.
    Anakku keduanya belum pernah cacar air nih..terima kasih sudah berbagi informasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya alhamdulillah...inget ya mba jgn di kasih yang aneh2

      Hapus
  4. Ya Allaaaaahhhhh...
    Pengen siramin tuh bidan pakai air comberaaannn..

    Seballlllll saya.
    Liat fotonya saja sudah pengen nonjok jambak bidannya.
    Gak kebayang kalau kejadian di anak saya huuuhhh..

    Lagian yaaa..
    Saya juga heran banget.
    mengapa sih bidan nangani pasien?

    seingat saya, bidan tidak boleh memberikan resep.

    tapi emang di semua Puskesmas kayaknya bidan yang nangani bayi.

    Oon banget juga tuh bidan.
    Anak sehat aja udah ga boleh dikasih bedak tabur, lah ini cacar dikasih bedak.

    duuhhh.. kesaall rasanya.

    Astagfirullah...

    Tapi, Alhamdulillah si bayi lucu bisa pulih ya mbaa..
    sehat selalu anak manis yang lucuuu :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba saya jg emosi banget gak habis pikir gimana itu bidan bisa seceroboh itu

      Hapus
  5. Ya Allah Mba kalau saya di posisi Mba pasti juga sedih sekali. Alhamdulillah ya Shasa bisa sembuh cepat ya. Saya juga baru tau bedak bisa buat obat cacar ckck koq bisa ya Bidannya meresepkan bedak diairin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kakak2nya jg dapet bedak,tp kata dokter bedak itu di pake saat cacarbya kering utk menghilangkan rasa gatal nya...lah klo ini malah di cairin😓

      Hapus
  6. Beneran deh kalau anak sakit ini pasti saya juga ikutan sakit, pasti akan nangis, nggak tega soalnya. Ya Allah emang saat bayi itu penyakit apa aja mesti bikin mewek si emaknya ya ...

    BalasHapus
  7. Ya Allah... Saya ikut nangis dan merasakan sakitnya adik Sasha. Semangat ya sayang. Ini pelajaran buat saya dan semua. Terimakasih sudah menuliskannya duh ga tahu harus bilang apa lagi. Cepat sembuh ya Sayang

    BalasHapus
  8. ya allah mak, kasian mak pastinya ga bisa tidur dan nangis terus nahan sakit. lihat fotonya saja sudah ngilu, cepet sembuh ya sayang ....

    BalasHapus
  9. Sedih banget lihat kondisi Shasa, Mbak.
    Duuuhh, klo saya udah gak sabar ketemu tuh bidan kali Mbak, minta tanggung jawabnya, issshh sekate2 aja diaa ngasih resep gitu, arrrhhh.

    Makasih udah berbagi ya Mbak, sehat terus ya Shasa sayaaaang 🤗

    BalasHapus
  10. Aku sedih banget mba, lihat baby Shasa sakit cacar air kayak gini. Sebagai ibu, aku pastinya juga bakal nangis sesenggukan dan bahkan bisa sampe jerit-jerit histeris lihat kayak gitu. But, pelajaran banget ini buat aku biar lebih care lagi kedepannya sama si kecil. Bener2 gak ngebayangin aku mba. Salut sama mbaknya bisa strooong

    BalasHapus
  11. Jadi keinget apa yang pernah anak saya alami. Jadi dia pernah masuk angin, tapi dapat obat dari bidan yang bikin anak saya jadi kayak kejang. Sejak itu saya jadi ngedengerin banget nasihat orang. Kalau anak apalagi bayi yang sakit, seharusnya ya dokter anak yang menangani. Tapi memang, kalau ke dokter anak kan ya harus biaya ekstra ya. Hiks, itu juga sih yang nyedihin...

    BalasHapus
  12. Subhanalloh, aku pikir cacar biasa kaya keponakan, taunya... Hati ibu siapa ga hancur liat ini. Boleh mba ditambah bedaknya supaya kita aware?

    BalasHapus
  13. SEdih banget mbak bacanya. Gara2 kesotoyan bidan jadi anak yang kena imbasnya. Huhu. Semoga jadi pelajaran buat kita ya supaya memilih ke dokter langsung aja kalau udah berurusan sama medis

    BalasHapus
  14. Masya Allah...sedih lihatnya Bun.

    Tapi Alhamdulilah..sembuh ya..
    Iya..aku ingat gak kasih bedak..gak kasih sagu...

    Mending ke Dokter..langsung..ya ...

    BalasHapus
  15. Duh mba ngilu banget liatnya...klo sy kayaknya udah panik liat kondisi anak spt ini. klo cacar air biasanya hanya pentul2 berisi cairan bening, klo pecah ga separah itu . Salah perawatab akibatnya fatal banget ya

    BalasHapus
  16. Wah kasian sekali liat anaknya Mbak. :-(
    Anak saya usia 4 tahun juga pernah mengalami cacar air seperti ini pada usia 2 tahun. Paniknya ga ketulungan langsung aja dibawa ke rumah sakit, untungnya tidak terlalu parah karena cepat ditangani dokter.

    BalasHapus
  17. duh ya ampun aku sedih banget liat gambar cacar air pada bayi, gak tega mba. aku aja dulu cacar waktu SMP dan masya allah banget deh itu rewelnya, apalagi anak-anak ya.

    BalasHapus
  18. Jujur, saya miris ngeliatnya... tapi btw saya juga belum pernah merasakan cacar.. entah sudah waktu balita atau belum pernah sama sekali.. yang pasti saya belum pernah merasa "tersiksa" karena cacar. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menjadi pembelajaran yang berharga buat semua ya!

    BalasHapus
  19. ya ampun mba, ga tega banget liatnya. duh kebayang sakitnya kayak apa itu bidan ngaco banget. tapi mba nya baik bgt pilih fokus prnyembuhan shasha. semua uda berlalu, sehat2 ya buat semua

    BalasHapus
  20. aduh, sedih... smoga cepat sembuh ya..

    BalasHapus
  21. Serem banget itu mba cacar airnya si baby cantik ini. Perlu penanganan khusus kayaknya ini ya mba. Semoga lekas sembuh ya dedek manis.

    BalasHapus
  22. penyakit cacar air pada usia balita memang sangat rentan banget ya mba. Perawatannya harus dijaga banget jangan sampai salah nanti yang ada malah tidak sembuh sembuh. Walaupun obat dokter yang harganya cukup fantastis tapi mujarap kan mba bisa mempercepat penyembuhannya.

    BalasHapus
  23. Sedih banget aku lihat lukanya, sampai seperti itu dan rasanya mau marah sama tempat sebelumnya bisa membuat seperti itu. Semoga tidak terulang lagi cacarnya ya mbak, aku pun belum kena cacar.

    BalasHapus
  24. Aku lihatnya mau nangis mba, pas SD kelas 1 pernah cacar air dan nggak enak banget rasanya. Mau marah dengan pihak yang ga bertanggung jawab.. tapi memang lebih baik fokus ke anak ya mba. Cepat sembuh untuk adeknya, aamiin

    BalasHapus
  25. Untunglah segera teratasi dan shasha bisa sembuh. Jangan emosi nih sama bidannya. Tapi kudu dibilangin mom, akibat olah dan bedak yang diberikan salah malah jadi berakibat fatal. Untung segera tertangani dengan cepat. Semoga ini jadi tambahan ilmu buat ibu yang lain

    BalasHapus
  26. Gimana kondisi Adik Sasha sekarang ? Semoga sudah lebih baik ya. Amin.

    BalasHapus
  27. ga tega liat foto anaknya mba, bisa separah itu ya.. saya aja yang kena cacar pas dewasa , riweh banget apalagi anak kecil

    BalasHapus
  28. Aduh sedih dan gak tega liat adek baby kena cacarnya, informasi nya lengkap nih buat aku yang punya baby untuk menangani cacar yang benar

    BalasHapus
  29. Ya Allah, sedih banget lihat kondisi baby Sasha, kasian banget pasti sakit dan perih, duh ikutan kesel sama bu Bidan, ternyata gitu ya, jadi pembelajaran banget ya, makasih sharing-nya

    BalasHapus
  30. Ya Allah bun, bersedih banget lihat dedenya. Tapi ini bisa dijadikan pelajaran yah, agar lebih hati2 kalo ke dokter, apalagi untuk anak. Semoga hal tersebut tidak terulang lagi yah bun.

    BalasHapus
  31. Saya ga tega liatnya mba apalagi sampai begitu memang yang namanya bidan ga semua dia menguasai obat-obatan

    BalasHapus
  32. Ya Allah kasian dedek? Skrng udah sehat kan ya mbak?
    Memang kalau penyakit2 kyk gini, kalau misal gak yakin, bisa second opinion, ya mbak. Alhamdulillah dah ditangani ya. Sehat2 terus ya dedek

    BalasHapus
  33. baby sasha, salam dari om, moga besar jadi kebanggaan keluarga dan bangsa

    BalasHapus
  34. Duh aku sedih liatnya, sehat terus yaa baby Shasa, kebayang panas dan gatal pastinya

    BalasHapus
  35. Ya Allah kasian banget mba aku ngeliatnya juga gak tega cacarnya sampai kaya gitu mana pas masih 8bulan lg,ya Allah ..pantesan mba sampe trauma gitu..mudah2 an baby sasha kedepannya selalu diberi kesehatan yah mba aamiin

    BalasHapus
  36. Penyakit cacar ini banyak jenisnya yaa. Ada juga cacar monyet yang virusnya lagi berkembang di Indonesia. Semoga dengan pengalaman yang telah dibagi oleh umi Lili, kita bisa melakukan pengobatan yang tepat*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer